Senin, 13 September 2010

Kebeeradaan Akuntansi Syariah

Dalam kehidupan masa kini istilah Syariah kini tak lagi asing didengar dalam keseharian..Seperti bank syariah, obligasi syariah, saham syariah, dan sebagainya...khusus dalam lingkup perekonomian, label syariah tampak muncul sebagai konsep solutif dari carut marutnya perekonomian kapitalis yang hingga kini secara umum merefleksikan kamuflase dan manipulasi oleh manajemen untuk tujuan2 tertentu...

Kasus Enron, ketika keuntungan perusahaan anak yang justru dimasukkan dalam laba perusahaan induk untuk mengangkat harga saham di pasar...Kasus WorldCom...ketika harus gulung tikar setelah harga sahamnya yang semula mencapai USD 80 tinggal USD cent 9...skandal manipulasi keuangan di dalam tubuh Merck dan Xerox...Window Dressing yang dilakukan Bank2 pada akhir tahun dengan mengakui pendapatan yang akan diterima untuk meyakinkan masyarakat bahwa bank tersebut lebih baik kinerjanya...

Akuntansi Syariah tampaknya muncul sebagai sebuah solusi...jika kita mengacu dalam prinsip2 syariah, tentu saja sebuah sistem keuangan yang berlandaskan prinsip dan sistem Islam dapat menjadi solusi dari kebobrokan tersebut...selama ini, "letter of the law", cenderung dijadikan landasan dalam bertindak dan memutuskan sesuatu...namun yang sering dilupakan adalah, "spirit of the law" yang seharusnya dijadikan sebagai tolak ukur normatif...

menurut pak AJI DEDI MULAWARMAN..terdapat tiga konsep yang setidaknya dapat dijadikan sebagai pondasi dari akuntansi syariah...

1. Pemahaman Filosofis Organisasi Bisnis
sebab, perspektif perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya secara tidak langsung turut mempengaruhi sistem pencatatan/akuntansi yang diterapkan...misal, ketika sebuah perusahaan memiliki perspektif kapitalistik/maksimalisasi laba...otomatis akuntansi yang muncul pasti akan penuh dengan nuansa kapitalistik...berbeda jika orientasi perusahaan mengacu pada prinsip syariah...oleh karena itu, diperlukan sebuah instrumen akuntansi yang dapat menampung norma2 syariah tersebut

2. Nilai-nilai Islam
yaitu, seluruh tindakan bisnis yang diambil, sejatinya harus dilandaskan atas nilai2 akhirat...bukan keduniawian semata...sehingga akan dicapai sebuah titik keseimbangan yang selaras dan harmonis dengan tujuan hidup manusia itu sendiri di dunia...

3. Tujuan Syariah
jelas, yaitu agar segala tindakan yang yang diperbuat berbuah kemaslahatan bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya...ada uraian menarik pak aji yang dikutip dari pak Al Qardhawi...bahwa belum tentu ketika di mana ada maslahat, maka di sana pasti ada syariat...yang paling tepat adalah...ketika di sana ada syariat maka pastilah di sana ada maslahat...sebab definisi maslahat itu sendiri bersifat rancu, tergantung dari sudut pandang penilainya...

Pedoman Akuntansi Syariah secara teknis sendiri belum dibuat secara khusus...PSAK pun baru mengatur bagaimana sebuah laporan keuangan syariah dibuat, serta perlakuan2 akuntansi terhadap kasus2 khusus yang terjadi di Bank dan Lembaga Keuangan berlabel syariah, yang tercantum dalam PSAK 101 s.d. 105...sedangkan perlakuan2 akuntansi lainnya tetap mengacu kepada prinsip2 akuntansi yang sudah ada...kecuali memang yang sudah ditentukan dalam PSAK...seperti murahabab dan mudharabah...

salah satu isu yang hangat diperdebatkan mengenai akuntansi syariah vs konvensional adalah metode pencatatan berbasis akrual yang kebanyakan pendapatnya adalah menyatakan, kalau basis tersebut tidak sesuai dengan syariat...sebab Syariat Islam melarang untuk mengakui suatu pendapatan yang sifatnya belum pasti...selain itu...basis akrual juga berpotensi menjadi instrumen korupsi selain dari potensi ketidakjujuran pencatatan yang mungkin terjadi...

walaupun ada juga yang berpendapat bahwa basis akrual sebenarnya adalah kata lain dari janji...contohnya, ketika aset disewa selama setahun senilai Rp 12.000...dan sewanya dibayar setiap bulan...pengakuan pendapatan senilai Rp 12.000, sebenarnya bisa dilakukan pada bulan pertama masa sewa, dikarenakan kedua belah pihak telah terikat oleh sebuah akad...

walaupun pada akhirnya dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) mengharuskan bank syariah untuk menerapkan metode basis akrual dalam pendapatan dan beban mereka...

namun bisa kita ambil kesimpulan bahwa, akuntansi syariah saat ini cukup dipandang sebagai salah satu solusi dari instrumen yang dapat dipakai dalam pewujudan sebuah sistem keuangan yang lebih baik, akuntabel, bersih, dan jujur...dan sebuah proses yang perlahan dan pasti secara langsung akan membuat akuntansi syariah menjadi instrumen tangguh dan reliable yang dapat mengawal cita2 akan perekonomian yang lebih baik di masa depan nanti...


___***_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar